Sunday, December 4, 2016

Informasi Mengenai Penyakit Cacingan Pada Kucing

Penyakit Cacingan Kucing - Bagi kalian penggemar kucing, tentusaja kalian ingin kucing peliharaan sehat dan berbulu cantik. Namun, jika kucing-kucing kalian kurus dan berbulu kusam maka tentunya kucing kalian menjadi tidak lucu lagi. Lalu kira-kira apa yang terjadi pada kucing kalian? Mungkinkah kucing kalian terkena penyakit cacingan? Untuk itu, kalian perlu tahu lebih dalam mengenai penyakit cacingan pada kucing.
Informasi Mengenai Penyakit Cacingan Pada Kucing
Penyakit Cacingan Kucing
Sumber gambar : ep.yimg.com

Penyakit cacingan disebabkan oleh cacing. Cacing merupakan endoparasit (parasit yang hidup dalam tubuh) yang sering menyerang kucing. Sebagian besar kucing yang terinfeksi terkadang tidak memperlihatkan gejala yang jelas. Untuk itu, baiknya anda selalu memperhatikan kondisi kucing anda setiap saat.

Tanda Umum Kucing Cacingan
  • Kucing banyak makan tetapi tetap kurus atau perut buncit
  • Kotoran berwarna putih. Kemungkinan adanya cacing berbentuk seperti lidi atau pita tipis berwarna putih pada kotoran atau muntah kucing.
  • Kucing Selalu Haus. Jika kucing selalu haus dan banyak minum tapi tidak mau makan

Apa Bahaya Kucing Cacingan?
Cacing dapat menyebabkan gangguan pencernaan, anemia, kekurangan gizi atau komplikasi lainnya. Anak kucing yang baru lahir dapat tertular cacing dari induknya. Anak kucing yang terserang cacingan dapat mengalami diare berkepanjangan, terhambat pertumbuhannya bahkan dapat menyebabkan kematian karena dehidrasi (kurang cairan) dan gizi. Sebagian besar cacing menular melalui telur yang biasanya terdapat pada kotoran kucing. Beberapa jenis cacing dapat menular melalui pinjal (kutu kucing) atau tikus.
Baca juga : Perawatan yang Tepat Pada Kucing Persia Medium
Cacing tersebut sangat merugikan kucing karena cacing selalu menghisap sari-sari makanan yang terdapat di usus, menggigit dinding usus dan menghisap darah yang terdapat di usus. Luka-luka akibat gigitan cacing dapat menyebabkan infeksi pada dinding usus. Beberapa jenis cacing hidup dan berkembang di pembuluh darah sehingga dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan gangguan pada jantung, otak, hati atau organ lain.

Bagaimana Cara Membasmi Cacing pada Kucing?
Agar bisa membasmi cacing perlu terlebih dahulu memahami cara kerja obat cacing. Sebagian besar obat cacing hanya dapat membasmi cacing dengan jalan merusak sistem syaraf cacing. Obat cacing tidak membasmi telur cacing. Oleh karena itu, pemberian obat cacing perlu diulang dalam jangka waktu tertentu agar cacing yang baru menetas dari telur dapat segera dibasmi sebelum menjadi dewasa dan menghasilkan telur cacing baru.

Jenis Obat Cacing Dan Targetnya
Obat cacing yang mengandung bahan aktif pyrantel, febendazole, mebendazole dan febantel hanya dapat merusak sistem syaraf cacing gelang. Obat-obat ini tidak berpengaruh terhadap cacing pita. Obat lain yang sering digunakan untuk membasmi kutu (pinjal) dan tungau (scabies, demodex, dll) adalah suntikan ivermectin. Obat ini sering salah kaprah disebut "suntik jamur". ivermectin juga dapat digunakan untuk membasmi cacing gelang, tetapi tidak berpengaru terhadap cacing pita . Sedangkan cacing pita pada kucing hanya dapat dibasmi dengan obat yang mengandung prazyquantel atau dichlorphen.

Obat Cacing Yang Terdapat Di Pasaran
  • Combantrin : mengandung bahan pyrantel, hanya dapat membasmi cacing gelang, dapat dibeli di apotik
  • Vermox : mengandung bahan mebendazole, hanya dapat membasmi cacing gelang, dapat dibeli di apotik.
  • Drontal Cat : mengandung bahan pyrantel dan prazyquantel, Paling baik digunakan pada kucing, Dapat membasmi cacing pita dan cacing gelang, Bisa dibeli di petshop atau dokter hewan.
  • Drontal Plus : mengandung bahan prazyquantel, pyrantel dan febantel. Biasa digunakan pada anjing, bisa juga diberikan pada kucing (dosis disesuaikan). Catatan :  jangan diberikan pada kucing yang sedang bunting. Febantel dapat menyebabkan cacat pada janin kucing.

Secara umum, tidak dianjurkan memberikan obat cacing pada kucing yang sedang bunting. Berikan obat cacing sebelum bunting/kawin atau sesudah melahirkan. Konsultasikan mengenai pemberian obat cacing ini dengan dokter hewan langganan kalian. Minimal baca aturan pakainya seperti yang tertera dalam kemasan obat.

Hindari sebisa mungkin memberikan obat cacing pada kucing bunting ( hamil). Pemberian obat cacing sebaiknya dilakukan sebekum kucing kawin atau setelah melahirkan.

Pencegahan
  • Berikan obat cacing antara 2-4 kali setahun, setiap pemberian obat sebaiknya diulang dua minggu kemudian atau perhatikan aturan cara pake obat dikemasan.
  • Frekuensi pemberian tergantung kondisi kucing dan lingkungan. Kucing yang biasa bermain di kebun atau outdoor sebaiknya lebih sering diberi obat cacing.
  • Selalu menjaga kebersihanlitter box (pasir kucing), ganti dengan yang bersih. Usahakan satu kucing satu kotak litter box.

Demikian mengenai informasi penyakit cacingan kucing, semoga bisa bermanfaat untuk cat lovers semuanya.
Load disqus comments

0 comments